31 Oktober 2014

Bekasi: Kendaraan tidak Pernah Diremajakan

Sejumlah pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam Koperasi Angkutan Bekasi atau Koasi mengaku kendaraan yang mereka kemudikan tidak pernah diremajakan. Oleh karena itu, kondisinya sangat memprihatinkan. “Angkutan yang saya bawa ini sudah 20 tahun lebih belum pernah diremajakan,“ kata Wono, sopir Koasi K-15 jurusan Terminal (Kota Bekasi)-Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara.

Menurutnya, kondisi kendaraan yang dikemudikannya itu merupakan salah satu penyebab terus merosotnya minat warga untuk menumpang angkutan umum tersebut beberapa tahun terakhir. Karena itu pula, jumlah setoran yang harus diberikan kepada pemilik angkutan ikut menurun.

Hal tersebut, ujar Wono, membuat penghasilan pemilik angkutan di Kota Bekasi anjlok. “Itulah mengapa saat ini para pengusaha angkutan angkat tangan soal peremajaan armada,“ jelasnya.

30 Oktober 2014

Bekasi Ajukan Dana Rp250 Miliar ke DKI

WALI Kota Bekasi Rahmat Effendi mendatangi Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI, kemarin. Ia mengajukan proposal sebesar Rp250 miliar sebagai dukungan terhadap Ibu Kota.

Dana tersebut akan digunakan Rahmat Effendi untuk perbaikan jalan di perbatasan, pengelolaan tata ruang, dan pembangunan sodetan kali ke Kanal Banjir Timur. Selain itu, ia meminta hibah truk sampah bekas dari Pemprov DKI untuk Pemkot Bekasi. Kedatangan Rahmat ke Balai Kota DKI menindaklanjuti undangan Ahok sebelumnya pada 17 September 2014 dengan beberapa kepala daerah Bodetabek.

26 Oktober 2014

KOTA BEKASI Pabrik Minyak Goreng Ludes Terbakar

KEBAKARAN hebat menghanguskan be lasan gudang pabrik kebutuhan rumah tangga PT Bina Karya Prima di Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, kemarin.

Kebakaran yang diduga akibat percikan api las pada pembangunan gudang baru di sekitar pabrik sulit dipadamkan karena isi gudang mudah terbakar. PT Bina Karya Prima antara lain memproduksi minyak goreng Tropical, margarin Forvita, sabun Shinzhui, dan kosmetik.

Bahkan, kepulan asap hitam akibat kebakaran yang membumbung tinggi terlihat dari Kecamatan Bekasi Timur yang berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi.

13 Oktober 2014

Jembatan Ampera Hiasi Mal di Bekasi

JEMBATAN yang bagian tengahnya bisa dinaik turunkan saat kapal akan melintas, layaknya jembatan di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, `berpindah' tempat ke Bekasi, Jawa Barat. Namun, di bawahnya bukan aliran sungai, melainkan deretan rumah tradisional khas Bumi Kerajaan Sriwijaya yang tengah dipadati ratusan pengunjung.

Jembatan sepanjang 41 meter dan tinggi 10 meter yang ada di halaman parkir barat The Downtown Walk Summarecon Mall Bekasi itu memang hanya jembatan tiruan. Kehadiran replika Jembatan Ampera yang terbuat dari kayu dan tripleks tersebut melengkapi dekorasi arena Festival Kuliner Bekasi (FKB) yang digelar PT Summarecon Agung Tbk.

10 Oktober 2014

Tarif Commuter Line Naik, Warga Resah

Wacana penaikan tarif angkutan massal commuter line meresahkan warga Bekasi. Padahal, setiap hari setidaknya ada 28 ribu penumpang yang memanfaatkan angkutan favorit itu. WARGA Bekasi yang merupakan peng guna setia KA commuter Jabodetabek atau sering disebut dengan KRL commuter line resah dengan wacana penaikan tarif yang akan diberlakukan PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (KCJ). Sebelumnya PT KJC pada 15 Oktober berencana menaikkan tarif dari semula Rp3.000 menjadi Rp5.000 untuk lima stasiun pertama. Selebihnya, tarif akan mengalami pertambahan Rp1.000 dari semula Rp500 per stasiun. Penaikan tarif itu dilakukan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada penumpang.